Selamat datang di Lhoksukon

Alhamdulillah dalam dua hari ini cuaca sangat cerah dan hujan juga tidak turun membasahi bumi. Hal ini tentu sangat diharapkan oleh seluruh masyarakat Aceh Utara yang terdampak musibah banjir akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Cuaca cerah dan matahari yang kembali bersinar membuat masyarakat yang terkena banjir memanfaatkan situasi ini untuk mengeluarkan perabotan dan peralatan rumah tangga yang terendam banjir. Situasi ini nampak disepanjang jalan nasional yang saya lalui hari ini mulai dari Geudong sampai Kota Lhoksukon.

Air yang masih mengenangi

Hari Rabu ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh Pemerintah untuk menyambut pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak dibeberapa daerah. Karena libur ini saya bersama istri memanfaatkan kesempatan ini untuk mengunjungi keluarga yang terkena musibah banjir di Kota Lhoksukon. Dalam beberapa hari saya belum sempat mengunjungi korban akibat kesibukan pekerjaan saya dan istri yang tidak bisa ditinggalkan. Disamping itu kemarin jalanan disepanjang arah menuju Lhoksukon memang sulit ditembus karena volume banjir yang cukup tinggi.

Kota Lhoksukon pasca banjir

Pukul 2 siang saya bersama istri berangkat dari Panggoi menuju Lhoksukon yang berjarak sekitar 35 km. Nampak disepanjang jalan air masih tergenang dibeberapa rumah penduduk yang saya lewati siang ini. Sekitar 40 menit kemudian saya sampai di Ibukota Kabupaten Aceh Utara, Lhoksukon. Kemudian saya langsung menuju ke rumah ibunda dan melihat seluruh pakaian dan peralatan lain sudah terendam air. Lalu saya mencari beberapa kantong plastik besar dan memasukkan pakaian yang telah terendam selama dua hari untuk saya bawa pulang dan dicuci.

Salah satu persimpangan Kota Lhokseumawe

Kemudian saya berkeliling sejenak di Kota Lhoksukon dan melihat kondisi dijalanan banyak sampah masih berserakan didepan pertokoan. Keadaan didalam toko juga terlihat bekas banjir dan pemilik toko terlihat sibuk membersihkan bekas banjir. Semoga saja dalam beberapa hari tidak turun hujan agar tidak ada lagi korban. Pukul 4 sore saya kembali ke Lhokseumawe dan sampai kerumah menjelang magrib setelah terlebih dahulu saya singgah di kafe langganan dan menikmati secangkir kopi. Ba'da magrib saya hanya melakukan kegiatan rutin seperti sampai menjelang waktu tidur.

Mie Bandara Kupi